Masjid Bolak - Kec. Mandah INHIL |
إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلاَمِ
"Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah Hanyalah Islam” (Q.S. Ali Imran: 19)
Manusia sangat membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar yang bernilai mutlak untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sesuatu yang mutlak sudah barang tentu harus berasal dari pada yang mutlak pula, yaitu Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Untuk itulah Tuhan yang bersifat Pengasih dan Penyayang memberikan suatu anugerah kepada manusia bernama Agama.
Dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqaroh : 132 Allah berfirman : “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam. Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”(Q.S. Ali Imran: 85)
Dalam agama Islam inilah dibentang konsep yang tegas tentang apa sesungguhnya hidup dan kehidupan itu, kemana arah tujuannya, siapa yang bernama makhluk manusia itu?.
Islam telah mengukur dan membimbing manusia dalam kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan-nya maupun yang menyangkut hubungan manusia dengan manusia lainnya, alam dan lingkungan sekitarnya.
Di dalam agama ini, ada tiga pilar yang saling ber-kaitan antara satu dengan yang lainnya dan yang tidak mungkin dipisah. Ketiga pilar tersebut adalah Islam, Iman dan Ihsan. Atau dikenal dengan istilah Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.
Marilah kita simak sabda Rasulullah SAW berikut ini: Dari Umar bin Khattab r.a yang berkata, “Pada suatu hari kami sedang duduk-duduk di dekat Rasulullah SAW, tiba-tiba tampak di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian putih bersih dan rambut hitam pekat, tidak tampak dalam dirinya tanda-tanda sehabis perjalanan dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Maka duduk-lah orang itu di sisi Rasulullah, lalu ia sandarkan lututnya kepada lutut beliau dan meletakkan tangannya di atas paha beliau, kemudian berkata: “Wahai Muhammad, terangkan kepadaku tentang Islam!”
Rasulullah SAW menjawab, “Islam itu adalah, hendaknya engkau bersyahadat, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; hendaklah engkau tegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu.”
Orang itu berkata, “Engkau benar!” kami heran, ia bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Orang itu berkata, “Terangkan kepadaku tentang iman!”
Rasulullah SAW menjawab, “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan pada hari akhirat serta hendaklah engkau beriman pada takdir yang baik atau buruk!” Orang itu berkata, “Engkau benar!” seraya berkata, “Terangkan kepadaku tentang ihsan!”
Rasulullah SAW bersabda, “(Ihsan adalah) hendaklah engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat-Nya. Maka, jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” Ia berkata, “Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat”.
Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih mengetahui dari yang bertanya.” Selanjutnya ia bertanya, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya.”
Rasulullah SAW menjawab, “(Tanda-tandanya di antaranya adalah), jika seorang hamba sahaya melahirkan majikannya, jika engkau melihat orang miskin dan papa, berpakaian compang-camping dan mengembala kambing, namun berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan.”
Kemudian, orang yang bertanya itu berlalu. Aku terdiam sejenak, kemudian Rasulullah bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapakah yang bertanya tadi?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Rasulullah bersabda, “orang itu adalah Jibril, ia datang kepadamu untuk mengajarkan tentang agamamu”. (H.R. Muslim)
Hadits shahih dari Rasulullah ini adalah hadits komprehensif yang memuat seluruh bab tentang Islam, Iman, Ihsan dan tanda-tanda hari kiamat. Jibril telah datang kepada Rasulullah SAW untuk mengajarkan globalitas permasalahan agama kepada mereka yang sedang duduk-duduk saat itu dan kepada umat Muhammad yang datang setelahnya.
Islam dimulai dengan ikrar Syahadatain. Maksudnya adalah – sebagaimana yang dikomentari oleh seorang ulama muslimah dan mujahidah berkebangsaan Mesir yang bernama Zainab al-Ghazali – hendaklah anda melakukan pencerahan total dengan segenab jiwa, akal, perasaan dan keinginan kuat (‘aziimah), semuanya untuk Allah semata. Sehingga jadilah Allah sebagai Dzat yang mengurus anda dengan segenab titah dan perkara-Nya. Titah dan perkara yang bisa anda kenali dari Kitab Allah dan Kalam-kalam Rasul-Nya SAW. Islam adalah, hendaknya anda meyakini keesaan Allah (wahdaniyatullah).
Karena Islamlah yang mengatur strategi perjalanan hidup anda agar menjadi manusia sempurna di tengah-tengah komunitas kemanusiaan. Islamlah yang menentukan titian asas yang seharusnya anda lalui, yakni syahadat, “bahwa tiada Tuhan kecuali Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya”.
Syahadat ini hendaknya dijadikan hakim, pengendali dan tolok ukur dalam kehidupan anda. Jika demikian, syahadat ini akan menjadi undang-undang dalam kehidupan anda. Undang-undang dalam perkara halal dan haram. Undang-undang dalam hal, “lakukan, atau jangan laku-kan!” undang-undang dalam hal interaksi sosial (mu’amalat) antara kaum muslimin dengan non muslimin, antara seorang dengan sahabatnya, seseorang dengan tetangganya. Karena itu tidak satupun selain Allah yang mengatur dan menghukumi perjalanan hidup kita.
Allahu A’lam bi As-Shawwab.
Brj MUMTAZ
Post a Comment for "Islam Agama yang Benar"